KEMAH (1)
Hai hai
hai.. saya kembali lagi! Kali ini, saya mau bercerita tentang perkemahan yang
belum lama ini saya laksanakan. Kemah tersebut adalah Kemah Wirabakti SMP N 1
Karangmojo. yeyyyyy! *tepuk tangan* :v
Kemah
ini dilaksanakan pada tanggal 11-13 April 2015 di Pusat Pelatihan Tempur,
Paliyan, Gunungkidul. Sesuai namanya, tempat ini sering dipakai para
tentara-tentara untuk latihan. Tempat ini ada beberapa barak untuk tempat
tentara istirahat, ada lapangan, ada kamar mandi, ada halaman luas dengan
banyak pohon yang digunakan untuk tempat perkemahan, dan sebagainya. Bila
penasaran dan ingin sekolah kalian kemah disini, tolong cari informasi dan
survey sendiri ya ._.
Persiapan
kemah cukup banyak. Kami harus membuat gapura dan pagar untuk tenda kami,
membuat egrang untuk lomba di perkemahan, mempersiapkan bahan dan alat masakan
yang akan dimasak disana, menyewa tenda, membuat pathok, dan lain-lain. Untuk
membuat gapura ini, saya sih nggak sambat-sambat amat ya (sambat: ngeluh),
soalnya selain membuat gapura, kami juga bisa sekalian main. Bisa keluar rumah
dan nggak bosen. Hehe.
Oiya..
selain itu, kami juga harus mempersiapkan untuk pentas seni dan mempersiapkan
untuk lomba memasak.
Pentas
seni sih persiapannya hanya sebentar. Hanya 1 kali dan itu h-2 kemah. Nah kalo memasak,
kami latihan dulu h-3 kemah. Masakan kami ini masakan kreasi baru. Iya, baru.
Okelah,
langsung saja cerita akan dimulai dari hari pertama kemah.
Hari
itu, hari Sabtu, tanggal 11 April 2015. Saya berangkat ke sekolah kurang lebih
pukul 06.15 WIB. Ketika itu, saya bawa tas gendong gede dan dua tas junjung. But
wait.. Ingat ya! Masih ada yang lebih ribet dari saya! -_- Oiya btw, h-1 kemah,
pas saya packing, kakak saya heran “ternyata cewe kalo mau kemah ribet banget
yaaa..” Weh. Lha iya dong, cewek itu kan harus istimewa.. *ehh lanjut.
Waktu itu, kelas 7 sama kelas 9 lagi apel. Terus saya lewat, nggendong tas gede-gede, kek ibu-ibu yang punggung nya hamil keburu-buru biar ga telat pramuka ._. Habis itu, saya ke lapangan basket. Banyak anak-anak disini. Saya juga menemukan beberapa sosok yang saya kenal, mereka adalah anggota regu saya.
Waktu itu, kelas 7 sama kelas 9 lagi apel. Terus saya lewat, nggendong tas gede-gede, kek ibu-ibu yang punggung nya hamil keburu-buru biar ga telat pramuka ._. Habis itu, saya ke lapangan basket. Banyak anak-anak disini. Saya juga menemukan beberapa sosok yang saya kenal, mereka adalah anggota regu saya.
Jam 8
nan, kami apel dulu. Dapat pesan-pesan dari guru. Disana nggak boleh kencing
sembarangan lah, jaga sikap lah, jaga tutur kata lah, jaga almamater lah, dan
masih banyak lagi.
Berangkatnya,
kami naik truk. Seneng nya.. saya berdiri di posisi paling belakang. Sesekali
hadap depan, dan sesekali hadap belakang. Waktu setengah perjalanan menghadap depan,
saya sadar, “SAYA NGGAK BOLEH MASUK ANGIN!!”. Akhirnya, saya pun menghadap ke
belakang biar angin nya berkurang. Pemikiran yang bagus bukan?
Sampai
disana, tugas pertama kali kami adalah membuat tenda. Yaah, anak pramuka
amatiran kalau bikin tenda sejadinya aja sih yaaa, yang penting bisa berdiri
dan bisa buat bobok ._. Kami juga ndiriin gapura yang kami buat serta tenda
darurat yang kami fungsikan juga sebagai dapur. Waktu itu, kami pada bawa
minum-minuman sachet, yang kek energen, susu, dan lain-lain itu. Nah karena
saking banyaknya, rentengan-rentengan sachet itu kami cantolkan(?) ke tali.
Macak penjual gitu .. ._.
Setelah
semua selesai, kami istirahat dulu. Cuaca kali itu mendung dan sumuk e poll. Ternyata
eh ternyata, hujan pun turun dengan derasnya. Aaaaa! Kami pun berteduh di
teras-teras barak. Sebelumnya, kami harus melindungi alat-alat dimana alat-alat
itu penting untuk kebutuhan perut kami. Iya, peralatan masak. Peralatan masak
tersebut kami tutupi dengan terpal, sedangkan bahan masakan dimasukin ke tenda.
Hujan
turun lama sekali. Upacara pembukaan akhirnya di laksanakan secara simbolis di
ruang sekretariat. Yang ikut juga cuma ketua-ketua regu doang. Yang lain pada
terlantar, nunggu hujan reda. Termasuk saya ._.
Setelah
hujan reda, kami pun melihat kondisi tenda kami. Dan tenda regu saya ini, ya
untungnya sih ga rubuh, Cuma basah doang karpet bagian pinggir nya. Tapi ga
becek-becek amat kek yang lain. Karena kondisi basah yang seperti ini, kami pun
nanti malam disuruh untuk tidur di barak. Okelah. Kami pun boyongan bawa bawaan
ke barak. Iya, boyongan.
Habis
itu, kami pun persiapan untuk kegiatan selanjutnya, yaitu permainan. Permainan
kali ini ada 3 pos, ada pos estafet egrang, pindah kelereng, dan gobak sodor. Yang
paling berkesan adalah ketika estafet egrang. Waktu estafet egrang ini, yang ngewakilin
regu tulip ada saya, Fona dan Gita. Saat lomba dimulai, tepatnya saat Fona mau
nyerahin egrang ke saya, egrang nya malah melayang ke bagian tubuh saya yang
paling andalan ini alias bathuk. Sempet pusing terus muter sekali. Anggota regu
pada marah-marah, teriak-teriak nyuruh saya biar cepet :’) Oke broh.. mereka
tidak tau apa yang saya rasakan saat itu :’) Karena udah pada teriak-teriak,
akhirnya saya naik egrang dan menghampiri Gita. Setelah itu, Gita berjalan
menggunakan egrang ke garis finish. And finally, kami urutan nomer 3 ._. jangan
lupa soal bathuk ku ini yang kalau dipencet sakit ._.
Habis
permainan, kami ISOMA. Waktu mandi pertama kali ribet sih, mandi barengan._.
malu-malu gitu ._. auk lah.
Waktu
itu, katanya kami boleh pindah lagi ke tenda. Itu tandanya kami harus boyongan
lagi ke tenda. Rawr.
Habis ISOMA, teka-teki pramuka,
kita bermain dengan sandi morse. Sandi morse nya di cahaya. Pake senter gitu
lah pokoknya. Dan habis tekpram nih yaa, habis tekram adalahhh … jeng jeng
jenggggg .. CARAKA MALAM!!
Caraka malam
ini adalah kegiatan yang paling saya tunggu-tunggu.
Malam
itu, kami semua berkumpul bersiap untuk caraka malam. Awalnya, kami diberi
pertanyaan-pertanyaan dulu, bila bisa menjawab, brati boleh memulai perjalanan.
Pertanyaannya lumayan susah, sehingga regu kami nggak dapet bagian di
depan-depan. Namun akhirnya, regu Tulip pun bisa menjawab. Yee! Jalannn!! Kami
diberi petunjuk dengan tanda rafia merah dan cat hijau. Tanda itu bisa di
ranting, bisa di batu, bisa di jalan dan bisa di pohon. Jadi harus super
teliti. Disini sih kita boleh pake 2 senter.. lumayan lah.
Perjalanan
dimulai. Sepanjang jalanan, saya dengan temen kristiani saya nyanyi lagu-lagu
rohani ._. yaa biar nggak dikira punya aura negative gitu ._. Tapi lama
kelamaan berhenti, sadar kalo ga boleh berisik :3 Ini kawasan hutan men ._.
cukup doa dalem hati :3
Perjalanan
caraka malam ini saya nggak ngrasa ada yang aneh atau ada yang janggal. Jadi saya
santai santai aja.. tapi sempet regu kami salah jalan ._. kami nggak liat ada
tali rafia merah yang tandanya nggak boleh lewat situ, akhirnya, kami pun balik
arah :3 waktu itu manggil “Wira muda” terus. Nggak ada respond. Yaudah.
Sempat
juga waktu ketemu pertigaan, manggil “Wira muda”, eh ada yang njawab “Tama” . Kita
pun lari ke arah kanan, arah suara, eh ada kakak DP nya.. dia bilang “Kalian
salah jalan. Kalian nggak melihat tanda di pertigaan.” Em, oke. Kami pun balik
arah. Dan yang tadi kami malah belok kiri, kami pun belok kanan. Setelah itu,
kami lanjut berjalan. Eh, ngeliat orang lagi jongkok di pinggiran jalan. Mukanya
di telungkupin. Perasaan saya udah kaya kalo ngliat film horror ._. kami
nyorotin dia pake senter dan bilang “Wira muda..” lalu dijawab dia “tama”. Puji
Tuhan, dia bukan sesosok orang yang kek di film horor. Dia mas Amin ._.
Pos per
pos kami lewati. Dan akhirnya, tibalah kami di suatu pos. Pos dimana kami harus
mencari kain kafan yang dilipat seperti kue lapis, dan itu di kuburan. It’s
something gaes. Ini yang saya tunggu-tunggu. Kami harus satu per satu mencari
nya dan boleh pakai senter. Regu Tulip yang masuk duluan si Ajeng, awal-awalnya
dia tampang pemberani, pas mau masuk malah ketakutan sendiri. Tapi dia tetep
masuk, nemu, lalu keluar. Selanjutnya adalah aku. Yeyy!! Dengan pemberaninya
aku masuk ke kuburan. Belum sampai setengah menit, langsung nemu kain kafan
yang dilipet kek kue lapis, oke ambil, lalu keluar. Selanjutnya giliran Anggun.
Dia keliatan mondar-mandir nggak nemu-nemu. Hingga akhirnya detik-detik ketika
waktu udah mau habis, Anggun keluar kuburan. Nggak lupa bawa kain kafan. Setelah
itu, waktu habis. Kata DP nya, kami hanya berhasil 2 kain. Kain yang diambil
Ajeng itu bukan kain yang dimaksud DP dan yang naruh bukan DP. Ajeng langsung
dag dig dur. Katanya, perasaannya udah negative, “jangan-jangan yang tak ambil
itu kain nya … ahsudahlah” Tapi tenang. Ternyata itu kain yang ngasih peserta
regu lain. Iya, regu lain. Bukan DP.
Setelah
selesai, kami melanjutkan perjalanan. Hingga sampailah di sebuah jembatan
besar. Dimana kata orang ini adalah tempat yang angker. Waktu itu sih saya
belum tau kalau tempat itu tempat angker. Saya biasa aja. Sibuk sama sepatu
yang banyak ketempelan tanah-tanah. Berat bener euy!
Oiya,
denger-denger, di jembatan ini, di sebelah kiri jembatan itu ada sebuah batu. Dulu
ada salah satu peserta perkemahan yang kencing sembarangan disitu. Eh tiba-tiba
dia jadi sedikit gila. Mungkin kesurupan. Dia nggak mau pulang. Waktu itu dia
bilang, “Ayo kita ke kali! Mbersihin batu-batu! Disana banyak yang kencing
sembarangan!!” What the hell. Entah nasib selanjutnya kek gimana.
Ketika
semua pos di caraka malam ini sudah kami lalui semua, kami pun tiba di bumi
perkemahan sekitar jam 1 pagi. Wuahh capeknyaa.. tapi okelah, ini perjalanan yang asik.
Jam
setengah 2, saya mapan bobok. Mbuka HP, nge cek BBM, WA sama IG ._. Setelah
sudah, saya buka 1cak biar bisa tidur. Tanda kalau saya udah ngantuk berat sih
gampang. HP jadi kepencet-pencet nggak beraturan. Dan itu juga tandanya saya
harus mematikan HP lalu istirahat.
ZzzZZ..
Komentar
Posting Komentar