Pembinaan Peserta FLSSN DIY Tk. Nasional


                Hai! Aku update lagi! Hehe. Tapi telat nih, malah melebihi lomba hehe. Habis sibuk banget, nggak sempet ngeblog. Jadi baru bisa sekarang deh.

                Kali ini, aku mau cerita tentang kegiatan dan apa saja yang aku rasakan saat Pembinaan Peserta FLSSN 2015 kemarin, sebelum lomba :v

                Jadi, Pembinaan Peserta FLSSN 2015 ini dilaksanakan tanggal 10-14 Agustus 2015 di Hotel UNY.
Tanggal 10, sebelum kami berangkat, kami harus sekolah dulu, habis itu, saat jam istirahat kedua kami pulang. Pas mau pulang, banyak yang minta oleh-oleh pempek. Dikiranya udah mau berangkat ke Palembang. Yaudah, aku jelasin kalau kami masih karantina di hotel UNY. Setelah mereka paham, akhirnya salah dua dari mereka minta oleh-oleh sabun, sikat gigi, odol dan sandal hotel. Hadeh. Oleh-oleh macam apa ini? :v Em, setelah itu, kami pun pulang ke rumah kami masing-masing. Aku sih langsung nge charge hp terus aku tinggal mandi. Habis itu aku makan mie gelas. Setengah satu, berangkat ke sekolah lagi bareng si Dimas dengan diantar bapak. Aku dan Dimas pun menunggu teman-teman lain. Dan setelah kami berlima sudah berkumpul, kami masih menunggu pak Agus. Setelah pak Agus datang, kami berangkat sekitar jam 2 siang. Karena mobilnya hanya cukup untuk orang berlima, Dimas dengan paks…eh! senang hati, harus ikut mobil pick up yang sedang membawa gamelan kami. Sedangkan, kami berempat bareng pak Agus pake mobil nya pak Agus. Hihi.



Di perjalanan, kami ngobrol banyak, dan mampir dulu ke Bakso Komplit di Piyungan. Makan, kenyang, enakss. Habis itu lanjut deh perjalanannya.

                Sampai hotel, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul jam 4. Kami telat mengikuti pembukaan acara ini karena dikiranya pembukaan diadakan malam hari, seperti tahun kemarin. Yaudah deh, nggak papa. Setelah kami check in dan mendapatkan kunci kamar, kami pun menuju kamar. Kami berempat satu kamar, sedangkan Dimas dan Pak Agus sekamar dengan Pak Norman, pembimbing dari SMP lain.

                Sampai kamar, kami menata pakaian-pakaian kami ke lemari. Habis itu, kami membuat video kalau kami sudah sampai di hotel UNY buat karantina. Yee! :v


                Malam hari, setelah kami makan malam, sekitar jam 7 an lah, kami menata gamelan dan latihan sampai jam 9.


Pagi hari, tanggal 11 Agustus 2015, kami bangun dan bersiap-siap untuk latihan. Sebelum latihan, kami sarapan dulu. Habis sarapan, kami menunggu kedatangan Pak Darno yang pagi ini mau melatih dan membimbing kami.


Oiya, jadi, di karantina ini, setiap cabang lomba dibimbing 1 pelatih dari sekolah dan 2 juri saat lomba kemarin. Nah, jadi, pembimbing kami ini ada Pak Agus Purwanto, dan 2 juri kami, Pak Sudarno dan Pak Ardani. Jangan tanya soal prestasi dan pengalaman mereka, it’s too damn high!

Oke, latihan pertama bareng pak Sudarno dimulai. Sebelum mulai menabuh, pak Darno berpidato dahulu :3 Banyak sih yang beliau bicarakan, seperti : “Kita itu adalah yang terpilih dan dipercayai, maka dari itu kita harus berusaha keras untuk membawa pulang nama baik.”

Em. Pagi ini pokoknya diajari nyanyi dan acting dengan pak Sudarno. Setelah itu, di siang hari kami berlatih bareng pak Ardani. Sore juga latihan. Sekitar jam setengah 6, istirahat latihan dulu, mandi, makan malam. Habis itu, jam 7 mulai latihan lagi sampai jam setengah 10 bareng Pak Agus. Begitu terus deh kegiatannya.

Tanggal 12 Agustus 2015, kami menjalani rutinitas latihan kami kembali. Dan baiknya hari ini, kami menemukan piala dan piagam penghargaan. Yeah! Ternyata sudah sampai! Foto dulu foto duluuuu~
         

Nah iya, jadi, waktu lomba kemarin, kami belum dapet piala sama piagam. Nggak tau deh kenapa. Eh, ngasihnya pas ini. Nggak papa deh.


Oiya, saat itu, kami sebenarnya berbuat gila. Membuat video dari hotel ke koperasi mahasiswa UNY. Macak wong ndeso gitu. Hiiii… edan lah pokoknya. Nggak mau cerita wkwkwk.

 

Tanggal 13, yaaa seperti biasa, pagi siang sore malam latihan. Tapi bedanya, pas pagi dan siang hari, Pak Agus nggak bisa bimbing kami. Jadi cuma bareng pak juri doang. Tapi nggak papa, tetep semangat dan enjoy aja. Hihi..

Oiya, semakin hari aransement nya berubah-ubah. Urutannya, cara mainnya, gerakannya, banyak deh. Sampe bingung sendiri akunya. Penambahannya juga lumayan banyak saat itu. Tapi dibenahi pak Agus. Jadi, penambahan yang bagus dipakai, penambahan yang cuma sama-sama aja dihilangkan. Pokoknya gitu. Pusing ya liat tulisanku? Mimik dulu, mimik dulu..



Untuk refreshing, malem harinya, setelah kami berlatih, kami jalan-jalan di Kota Jogja. Tadinya jalan kaki, terus bosen. Akhirnya, jalan jalan pake mobilnya pak Agus. Kami melewati jalan Malioboro, yang tak seramai di siang hari. Hmm. Yaiyalah ya, orang udah jam 10 malem. Akhirnya, kami ke 0 km Kota Yogyakarta. Kami jalan-jalan di sekitar monumen serangan 19 Maret. Minum ronde, menikmati nyanyian pengamen jalanan, menikmati indahnya kota Jogja di malam hari. Duh senengnya..



                Tanggal 14, kami hari terakhir untuk karantina. Hari-hari terakhir ini puncaknya kelelahan kami. Si Fona Dimas Andhin pada serak, kehabisan suara. Untung aku sama si Afifah enggak. Pokoknya rasanya kami kek terforsir gitu. Huah ngejo pagi siang sore malam je rek. Akhirnya, dengan ini Pak Agus bisa memaklumi. Latihan hari ini sedikit nyantai. Lumayanlah, jadi nggak capek-capek banget.


                Oiya, saat itu, aku, Andhin, Afifah, Fona iseng-iseng main pake lift. Nyoba ke lantai 4, kami kira bisa ke kamar kami, ehhhhh malah nggak tau ini dimana. Haha.. ternyata sih ini di kelas ekslusif, dan punya kami di kelas ekonomi. Heu. Tapi yaudah, akhirnya  kami jalan-jalan dari lantai per lantai make lift. Ndeso? Biarin.

                Waktu itu, sempat ada kejadian. Jadi, pas kami mau balik ke lantai 2 dari lantai 5, ada anak kecil yang mau masuk lift. Tapi pintunya udah mau ditutup sama bapak-bapak, nggak tau deh siapa. Alhasil, hampir aja kepala tuh anak ke jepit lift karena tangannya Fona nyundul kepala anak itu ke luar, dan pintu lift nya dibuka lagi. Hm untung deh, selamat.

                Hari itu, latihan selesai sebelum jum’atan. Dan setelah jum’atan kami pun penutupan. Setelah penutupan, kami menerima amplop. Seneng nya. *ehh

                Habis itu, kami langsung check out. Dan keluar dari hotel. Kami mau jalan-jalan dulu sebelum pulang. Sebelum jalan-jalan ke Alun-Alun Kidul, kami beli tabuh dulu di Tjokrosuharto. Tempat ini bagus. Banyak barang-barang Jawa yang dijual. Aku beli celana batik saat itu.
           




                Setelah itu, kami jalan-jalan ke Alun-Alun Kidul. Kami beli jajanan-jajanan di jalan. Beli ice cream pot lah, bakwan kami lah, bakso bakar lah, es teh lah, semuanya seger. Habis itu kami jalan ke dua beringin kembar. Yang berhasil jalan di antara dua beringin sambil tutup mata Cuma si Fona sama Afifah. Aku sama Andhin nggak berhasil. Heheu. Oiya, tidak lupa kami berfoto-foto.



                Setelah puas bermain, kami pun pulang. Sebenarnya, setelah meninggalkan tempat ini, Andhin baru sadar kalo HP nya ketinggalan di tempat kami makan jajanan tadi. Saat itu, kami balik lagi ke situ. Tapi katanya HP nya dibawa tukang dawet. Ketika dapet info tersebut dan berencana balik lagi besok sore, kami pun pulang ke rumah. Di perjalanan, ibuknya Andhin telfon kalau HP nya Andhin udah diambil sama masnya. Ternyata, pas hilang tersebut, bapaknya Andhin nelpon si Andhin. Yang ngangkat dari pengawas ALKID. Puji Tuhan deh, bisa ketemu.

                Kami pun pulang sampai rumah dengan selamat dan lega.


                Sudah dulu ceritanya..  jangan lupa tunggu cerita saat aku lomba di Palembang yaaa! Bakalan lebih asik kok. See youuuuuuu!!


Komentar