Cerita Anak SMA 1 Semester 1
Hai,
kali ini aku mau berbagi cerita masa-masa awal SMA ku. Seharusnya sih habis
peristiwa terjadi, langsung cerita ke blog. Eh, karena nggak sempet, akhirnya
aku bakal cerita 6 bulanku awal SMA disini, mumpung sudah liburan dan sudah
selo.
Hari itu, hari pertama aku masuk
sekolah di SMA N 1 Wonosari. Masih polos banget, jaga image ke banyak orang.
Sama temen sekelas juga masih proses kenalan, masih tahap menghapal nama yang
satu dengan yang lain. Hehe. Waktu itu manggil nama temen sering ketuker-tuker gara-gara
ada yang sama-sama pakai kacamata, dan ada yang sama-sama bertubuh kurus, hehe.
Maklum lah ya.
Tapi seiring
berjalannya waktu, aku semakin akrab sama temen-temen sekelas, yaitu di X MIPA
1. Kebetulan, temen-temen sekelas ku pada asik-asik, selama ini nggak sering
rasan-rasan, nggak ada yang nge-geng. Semua jadi satu. Apalagi kalo setiap istirahat,
ngantin, kami segrombol hampir satu kelas makan bareng-bareng. Nggak cuma yang
mau jajan aja, tapi yang udah bawa makanan dari rumah pun makanannya sering
dibawa ke kantin biar bisa makan bareng temen-temen lainnya. Asik yhaa.
Di
semester pertama ini, aku mengikuti exstrakurikuler karawitan. Exstra yang
kupilih dimana sebelumnya aku mengalami dilema yang sangat dalam, haha. Jadi, di
ekamas ini, kita hanya boleh mengikuti 2 exstra wajib, yaitu pramuka dan TIK,
serta 1 exstra pilihan. Saat itu, aku bingung banget mau pilih exstra karena melihat
hobiku yang banyak. Haha. Aku pengen karawitan lah, poster lah, journalist lah…
Semua aku pengenin. Hihi. Sampai-sampai, aku tanya-tanya ke kakak kelas, kalo
ikut karawitan ki gimana mbak rasanya, gurunya enak enggak, kalo poster gimana
mas, enak nggak pembelajarannya, dan sebagainya. Dan setelah dipikir-pikir,
akhirnya aku pilih karawitan walau awalnya agak menyesal karena sesuatu. Tapi
pas dijalani, ternyata tidak seperti yang aku pikir di awal tadi. Ternyata ikut
karawitan itu asyik. Gara-gara karawitan, di semester ini aku jadi punya
prestasi, hore. Jadi kemarin itu, aku bareng tim karawitan ekamas, yaitu
KARISMA SATU, ikut Olimpiade Pariwisata #5 yang diadakan oleh Universitas
Gadjah Mada. Latihan setiap hari, tempat juga sering bukan di sekolah karena
saat itu harus latihan pakai gamelan perunggu, dan tidak pantang latihan walau
hujan, hihi. Hingga pada saatnya H-1 lomba, saat itu bukanlah hari tenang,
namun hari yang sangat melelahkan. Kami latihan dari siang sampai sore.
Kemudian ke UGM untuk check sound, pulang ke Wonosari sudah jam 10an malam, dan
harus latihan lagi. Wah, nggak kebayang kan.. Tapi itu semua terbayar oleh
hasilnya, yaitu kita mendapatkan predikat Juara 1, yey! Seneng deh, sudah bisa
memberi sesuatu untuk EKAMAS, bonusnya dapat banyak pengalaman dan
pembelajaran. Puji Tuhan.
Pilihan
exstrakurikuler ku tidak salah. Di ekamas, keinginanku ikut journalist tercapai
walau cuma ikut UKK nya. Jadi kegiatanku selama ini ikut diklat dan cuma tugas dokumentasi
aja. Nggak seribet teman-teman yang ikut exstra yang harus bikin artikel yang
sering banyak revisi dan dikejar deadline :v Sebenernya, aku boleh sih ikut
kegiatan exstra nya, tapi… berhubung aku itu sibuxxxz :v , aku nggak pernah
berangkat satu kali pun. Hehe. Terus untuk pilihan exstra posterku yang kandas,
yaa nggak papa lah. Tapi puji Tuhan, pas PSBSS (Pentas Seni Budaya Sastra dan
Sains) yang diadakan sekolah kemarin, aku kan ikut 2 lomba, yaitu lomba Film
Pendek dan Poster. Untuk film pendeknya, persiapan sangat tidak matang. Saat
itu, kami sekelompok yang ikut lomba dari kelas X MIPA 1 ikut tonti semua. Kami
setiap pagi dan pulang sekolah latihan tonti terus sehingga kami tidak punya
waktu yang leluasa untuk shooting. Akhirnya, kami selalu ambil jam istirahat
kedua yang hanya 20 menit dan Puji Tuhan saat itu jam kimia kosong 3 jam, yang
membuat scene film kami selesai. Waktu itu aku ngeditnya ngawur, entahlah, aku
mumet bikinnya. Editing film udah selesai, rendering yang lama, dan itu udah
jam 10an malam padahal gek harus di upload dan aku nggak punya koneksi
internet. Udah nyoba ke bale desa buat cari wifi, eh wifinya mati. Hingga
akhirnya sekitar jam 11 malam, aku ke Telkom, di antar bapak cuma buat upload
-_- Hasilnya tidak usah ditanyakan lagi. KALAH. Puji Tuhan :v Tapi untuk lomba
posternya… em, sebenernya sih persiapan untuk lomba ini juga kurang matang
karena sebelumnya aku harus mempersiapkan film pendek. H-1 lomba, aku baru
nyari ide buat posternya. Gek cuma tak bayang-bayang, terus mempersiapkan
bahan-bahan gambarnya. Dan akhirnya, HARI-H lomba. Lomba dilaksanakan, aku pun
memulai membuat vector orang yang sedang lomba perahu. Satu demi satu di
vectorin. Sampai saatnya, saat vector sudah selesai, tak lihat-lihat kok malah
wagu.. Aku lihat hasil poster peserta yang lain itu pada bagus-bagus,
menarik-menarik. Aku mulai pesimis. Posterku tak selesein dengan apa yang ada
di otak. Selesai, tumpuk, tanpa ada harapan untuk menang. Waktu pun berjalan,
tiba-tiba aku dipanggil untuk menemui pak Markhaban dengan 5 teman yang lain
yang juga ikut poster. Katanya sih, yang 3 cewek ini yang juara 3 besar pas
lomba poster, dan kami diberi pembinaan poster. Percaya nggak percaya ya,
percaya sih paling akunya yang juara 3. Dan okelah, akhirnya kami diberi
pembinaan untuk membuat poster. Itu sih buat sekolah rujukan-rujukan gitu, aku
nggak paham. Em, oiya, terus saat pengumuman kejuaraan PSBSS, ternyata aku
juara 1. Whehe. Sangat tidak menyangka karya absurdku itu bisa jadi juara.
Jurinya habis tak pelet apa ya ini.. Ya tapi Puji Tuhan, syukuri :v Tidak ada
didunia ini yang kebetulan.
Untuk
exstra TIK nya, ini exstra paling membuatku malas. Hehe. Aku cuma ikut beberapa
kali exstra aja, 5 apa 6 gitu. Bukan karena mbolos, tapi saat itu aku selalu
dapat dispensasi pas tonti dan karawitan, maupun ada kegiatan yang lainnya.
Repotnya, pas sebelum PAS (Penilaian Akhir Semester), aku harus menyelesaikan
semua tugas-tugas TIK ku. Padahal, aku paling nggak bisa kalo disuruh main
Microsoft Excel, *eh. Hehe. Tapi karena teman-temanku baik hatinya mau
mengajariku, tugasku terselesaikan dengan baik.
Oiya,
pas awal-awal semester 1 itu, ada kertas selebaran buat yang mau mendaftar
tonti. Aku waktu itu ngikut ndaftar walau minder karena pas SMP nggak ada
exstra tonti. Pembelajaran PBB aja aku cuma dikasih pas MOS SMP sama SD. Selain
itu, aku itu termasuk pendek ketimbang temen-temen yang lainnya. Tapi Puji
Tuhan, aku lolos seleksi dan ikut lombanya mewakili sekolah. Kami latihan
setiap sore, panas-panas. Kulitku yang gosong tambah gosong. Aku juga harus
merelakan rambut panjangku di potong demi lomba. Hasilnya, kami memang nggak
juara 3 besar LBB untuk mewakilkan Gunungkidul ke provinsi sih, tapi kita juara
3 yel-yel putri, hihi. Puji Tuhan lah ya, disyukuri aja. Aku senang bisa ikut
tonti. Banyak pembelajaran yang aku dapatkan. Masalah etika, kedisiplinan,
kekompakan, dan masih banyak lagi.
Di SMA,
aku mencoba bisa menjadi pelajar aktif. Aku mendaftar menjadi pengurus OSIS.
Tapi sempet takut dan mau mengundurkan diri sih pas mau wawancara. Soalnya
wawancara nya dadakan, takut nggak bisa ngomong, takut dibentak-bentak. Tapi
akhirnya ya memberanikan diri. Ngomong seadanya. Dan ternyata enggak di
bentak-bentak, malah pada ramah-ramah. Tenang lah hatiku.. Dan puji Tuhan, aku
diterima sebagai pengurus OSIS. Padahal, aku kira aku bakal nggak keterima
karena aku nggak pernah punya pengalaman berorganisasi dan tidak pintar
berbicara. Di pengurusan OSIS ini, aku jadi Sie Kreativitas, Keterampilan dan
Kewirausaan. Selama ini, aku selalu bertugas di Sie Publikasi, Dekorasi, dan
Dokumentasi (pubdekdok). Dan mungkin aku seperti itu sampai puncak event. Hehe.
Ngomongin
soal puncak event, aku jadi punya cerita yang pengen aku diceritakan, hehe. Di
acara puncak event SMA 1 Wonosari tahun ini dalam merayakan Hari Ulangtahun
Ekamas, yaitu Evolution #8, aku ikut pentas kolaborasi antara musik
tradisional, musik modern, dan tari tradisional. H-14, kami baru mulai latihan.
Latihannya ya sering pas malam hari, pas KBM jadi harus dispensasi, maupun
pulang sekolah yang membuatku banyak ijin exstra, hehe. Semua latihan berjalan
lancar. Namun, kejadian berubah saat… aku mengalami terjun bebas ke aspal.
Hehe. Jadi, waktu itu hari Rabu, 5 Oktober 2016. H-3 Evolution #8. Hari itu,
aku nggak inget apa-apa. Tiba-tiba aja, aku udah di Rumah Sakit (sinetron
banget ya). Tapi serius. Bangun-bangun, kepalaku benjol. Besar sekali.
Gara-gara itu aku jadi lupa kejadiannya. Terus gigiku berantakan. 3 gigi depan
itu gempil-gempil. Yang tengah, mblesekk ke dalam. Tangan kaki luka-luka.
Karena itu, aku harus opname. Gigiku juga harus dirapiin, dan itu rasanya
sangat menyakitkan. Aku harus disuntik dulu dibagian gusi, terus giginya di
tarik. Krekkkk! Hiii, sakit. Aku nangis hehe. Habis itu, gigiku harus dikawat
sementara. Bukan kawat behel lho ya -_- Jadi, pas itu gigiku harus re-posisi.
Dikawat biar giginya nggak lari kemana-mana, haha. Aku harus makan dengan
hati-hati, nggak boleh yang keras-keras. Jadi, aku makan nya make bubur. Dan
itu rasanya sangat hambar. Apalagi makanan rumah sakit. Bbzz. Oiya, pas habis
kecelakaan itu, otakku kayaknya kegeser kali ya. Aku buka whatsapp, pesan
whatsapp ku jadi banyak buanget. Di grup angkatan sama kelas juga pada giduh
soal aku, cie. Tapi gilanya, aku malah nyepam di grup angkatan dengan chat yang
enggak jelas. Aku kira itu grup kelas. Tapi, aduh gimana ya njelasinnya.
Pokoknya aku 2 kali sadar kalo itu grup angkatan, bukan grup kelas. Udah tau
salah grup, tetep nyepam, habis itu nyadar lagi kalo salah grup. Terus di grup
kolaborasi, aku juga ngirim chat yang aneh. Aku saat itu lupa tanggal berapa.
Terus tanya, sekarang H- berapa. Itu tanyanya beberapa kali dan aku tidak sadar
kalo melakukan banyak kali. Aku juga tanya ke ibuk, sekarang tanggal berapa.
Itu juga tanyanya dua kali. Ah, gitudeh. Pokoknya aku jadi agak-agak aneh habis
kejadian itu, hehehehe. Waktu itu, aku dijenguk kakak kelasku yang ngurus
kolaborasinya. Mereka mau tau keadaanku, apakah memungkinkan ikut pentas atau
tidak. Kalo liat kejadian saat itu sih, memang sangat tidak memungkinkan. Tapi,
selama itu aku galau, pengen pentas.
Hari
Sabtu, hari H Evolution #8, aku baru pulang dari rumah sakit. Keadaanya udah
mendingan sih. Jalan sih udah agak lancar. Udah nggak pusing-pusing. Dan
akhirnya, aku menawarkan diri untuk jadi pentas. Temen-temen sebelumnya pada
enggak setuju. Mereka sampai datang ke rumah untuk memastikan aku, bener-bener
mau pentas apa enggak dan bener-bener memungkinkan untuk pentas atau tidak. Aku
bilang, iya. Dan akhirnya, dengan keadaanku babak belur, aku jadi pentas deh.
Yey! Ya gimana ya, waktu itu aku pengen banget yang namanya ikut meramaikan
event sekolah. Apalagi event terbesar. Masa iya, menyia-nyiakan kesempatan itu?
Dan yea, keinginanku pentas terlaksanakan. Senang sekali bukan? Selama latihan,
juga banyak cerita gayeng yang dirasakan. Ah sudahlah, aku tidak bisa
mengungkapkannya, kwk.
Hm by
to the way, kok ini yang diomongin bukan masalah non akademik semua ya.. hehe.
Oke mari kita bicarakan masalah akademik ku di SMA.
Awalnya, aku masih santai-santai
aja belajar di SMA. Mungkin karena aku masih punya semangat dan masih sangat
bahagia karena aku bisa di sekolah disini. Awalnya, aku juga tidak remidi pas
UH-UH. Tapi semua berubah saat hampir pertengahan semester. Tugasnya sangat
banyak, kegiatan sangat banyak. Sehari, UH bisa 2 sampai 3 kali. Yaampun. Beban
ku bercabang-cabang. Apalagi pas Penilaian Akhir Semester (PAS) kemarin, aku
bisa dibilang stress. Hehe. Sebelum ini, aku nggak pernah se-stress ini buat
menjalankan UAS atau UTS atau PAS atau apalah itu. Apa mungkin gara-gara ini
yang pertama kali di SMA ya. Aku bingung gimana cara belajar PAS yang baik dan
yang tepat. Belajarku sampai malam, tapi banyak soal yang tidak bisa ku
kerjakan. Hehe. Beda sama pas SMP, di SMA aku itu benar-benar membatik soal,
bingung mau ngawur yang mana saking sulitnya untukku. Untukku lho ya. PAS
selama 8 hari itu, aku jalani dengan tidak senang hati sebenarnya. Bisa dilihat
di hasilnya yang tidak terlalu memuaskan. Hehe. Mungkin ini bisa jadi
pembelajaran. Seharusnya aku bisa mengatur waktuku untuk belajar tidak cuma
kalau ada PR aja dan kalau ada UH aja, biar nggak stress-stress amat kalau mau
ujian. Ya semoga apa yang kubicarakan terakhir ini bukanlah sekadar wacana.
Amin amin amin. Aku harus sadar kalau sainganku di SMA itu semakin berat.
Mereka sudah sadar mau kemana, jadi apa pas besar. Sedangkan aku malah
santai-santai aja. Padahal kita tahu, SMA itu jalan menuju masa depan, waktunya
kita menentukan apa dan bagaimana masa depan. Semoga aku cepat tersadar aja deh
ya. Hehe. Amin.
Cukup
ceritaku.. Harapanku di kedepannya, seperti apa yang kukatakan, semoga aku bisa
mengatur belajar dengan baik supaya raportnya bagus, dan semoga aku bisa
berprestasi. Semoga bisa menjalani tugasku sebagai pengurus OSIS yang baik
juga. AMIN.
http://uny.ac.id
http://library.uny.ac.id
https://journal.uny.ac.id
http://library.uny.ac.id
https://journal.uny.ac.id
Komentar
Posting Komentar