Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

FULL DAY SCHOOL, ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN

Lembaga pendidikan diyakini sebagai lembaga yang dapat mencetak generasi muda yang maju dan berkembang di dalam kehidupan nyata. Dengan bantuan pendidikan, setiap individu diharapkan bisa maju, mendapatkan pekerjaan, dan hidup yang pantas. Sistem Full Day School yang diselenggarakan berdasarkan kurikulum Kemendiknas dan Kemenag pun muncul di lembaga pendidikan. Full Day School, yang berarti kegiatan sehari penuh di sekolah, proses pembelajarannya   diberlakukan dari pagi sampai sore, sekitar pukul 06.45 – 17.00 bahkan ada yang selama kurang lebih 24 jam. Alasan banyak sekolah yang menganut sistem Full Day School yaitu adanya orangtua yang ingin anaknya selalu diawasi, orangtua yang memiliki tuntutan kerja sehingga tidak bisa menemani anaknya, serta keinginan orangtua agar anak mendapatkan sarana belajar dan mengembangkan potensi diri. Namun, bagaimana soal kualitas pendidikan sistem Full Day School ? Apakah memang benar-benar baik? Harapan dari Full Day School         

PRO DAN KONTRA RUU KETENAGAKERJAAN

            Akhir-akhir ini, Indonesia sedang ramai isu Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menuai pro dan kontra bagi kalangan pengusaha maupun buruh. Bahkan, mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada awal Oktober lalu untuk menentang kebijakan pemerintah dalam merevisi undang-undang tersebut. Sebenarnya, pada tahun 2011 dan 2012, pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah mengajukan draft Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan ke program legislasi nasional (prolegnas), tetapi saat itu DPR menolak draft tersebut karena dianggap menguntungkan pengusaha dan merugikan pekerja, contohnya seperti tidak adanya kewajiban perusahaan memberikan THR. Akhirnya, sejak saat itu draft tersebut tidak lagi masuk ke prolegnas.             Kemudian, regulasi ketenagakerjaan yang dibuat oleh pemerintahan Presiden Megawati Soekarno dianggap telah usang dan perlu diperbarui demi pasar tenaga kerja yang lebih kompetitif oleh Men